Minggu, 13 Juni 2010

Kotak Kecil Bernama Lembang


Siapa yang tak kenal Lembang? Sebuah kecamatan mungil di Kabupaten Bandung Barat. Meskipun mungil dan terletak di kaki gunung, potensi wisata dari daerah ini sangat luar biasa.
Iika kita berkunjung ke Lembang pada hari Sabtu atau Minggu, jangan heran jika sebagian kendaraan yang memadati daerah ini adalah kendaraan dari luar kota alias bukan dari Bandung. Sebagian besar berkunjung untuk berlibur dan berwisata. Salah satu yang terkenal di Lembang adalah wisata kulinernya.
Sebelum memasuki Lembang, di samping kiri dan kanan Jalan Raya Lembang terdapat banyak rumah makan yang menawarkan menu utama sate kelinci. Memasuki daerah Lembang, kita akan menjumpai Tahu Lembang. Sebuah tempat makan sekaligus peristirahatan yang sangat unik. Kita juga bisa mengunjungi Lembang Kencana, yaitu tempat makan dengan konsep menyatu dengan alam. Kita bisa menikmati susu segar sekaligus bersantai dan memanjakan mata dengan pemandangan yang hijau.
Jangan lupakan juga panganan tradisional khas daerah setempat. Kita bisa melihat banyak sekali penjual colenak dan ketan bakar di sepanjang jalan. Salah seorang penjual ketan, Aning, mengatakan jika keuntungannya bisa berlipat ganda di akhir pekan. “Kalau hari Sabtu dan Minggu banyak orang Jakarta ke sini. mereka itu suka sekali dengan ketan bakar” katanya.
Sementara itu, pengunjung yang berasal dari Jakarta, Deni, mengatakan jika Lembang selalu menjadi tujuan utama ia dan keluarganya berakhir pekan. “Tiap liburan pasti ke sini. tempatnya sejuk dan bagus”, ujar dia.
Jadi, tidak perlu jauh-jauh untuk menikmati akhir pekan sambil menikmati makanan-makanan yang menarik. Lembang akan menjadi pilihan yang tepat.


(Lucky Leonard)

Buah Segar Siapa yang Punya


Buah dan sayuran tak bisa dipungkiri lagi telah menjadi salah satu bahan pokok dalam membuat makanan yang nikmat dan menyehatkan. Agar menghasilkan makanan yang “sukses”, diperlukan bahan-bahan yang baik. Oleh karena itu, buah dan sayuran segar menjadi buruan bagi para pecinta masakan segar. Dimanakah kita bisa mendapatkan buah dan sayuran terbaik? Jawabannya adalah Lembang.
Ya, Lembang dikenal memiliki buah dan sayuran kualitas tinggi. hal itu karena Lembah memiliki tanah yang sukur dan posisi yang strategis, yaitu di kaki gunung. Oleh karena itu, Lembah menjadi salah satu penghasil buah dan sayur terbesar bagi Kota Bandung.
Tidak hanya kualitasnya, harganya pun bisa dibilang murah. Sedikit saran, jika kita hendak membeli buah dan sayur, sebaiknya kita membelinya di Pasar Buah Lembang. Harga yang ditawarkan cukup berbeda jauh bila dibandingkan dengan yang dijajakan di pinggir jalan.
Salah seorang penjual buah, Dayat, mengatakan jika harga yang ditawarkan di tempatnya (pasar buah) jauh lebih murah dibandingkan di tempat lain. “Kalau di luar harganya bisa dua kali lipat”, katanya.
Jadi jangan lupa membeli buah dan sayuran sebagai oleh-oleh dari Lembang. Selain murah, kapan lagi bisa menikmati buah dan sayuran kualitas nomor satu.



(Lucky Leonard)

Bandung: Sejuta Pesona nan Eksotis


Berbicara tentang Bandung tidak akan terlepas dari mode, jalan-jalan, dan tentu saja kuliner. Khusus kuliner, Bandung memiliki sejuta keunikan dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia. Bukan hanya makanan-makanan yang sudah populer dan dikenal oleh masyarakat luas, Bandung memiliki makanan-makanan tradisional yang tak kalah nikmatnya.
Sebut saja lotek, karedok, colenak, dan peuyeum. Makanan-makanan tersebut adalah makanan asli daerah ini. Setiap minggu, wisata kuliner Bandung telah menarik ribuan pengunjng dari luar kota, bahkan hingga mancanegara.
Bagi Anda yang belum mencoba jajanan “aneh-aneh” khas Bandung, ada baiknya ada menyempatkan diri untuk menikmati indahnya Kota Bandung ditemani makanan khas Kota Bandung.


(Lucky Leonard)

Konsep Menarik Suasana Ciamik



Pasir Kaliki Hyper Square atau yang sering disebut sebagai Paskal Hyper Square adalah daerah ruko yang mengambil konsep modern. Jika kita masuk ke bagian belakan, kita akan menemukan Paskal Food Market. Ya, ini adalah pusat makanan di tempat ini. Berbagai makanan ada di tempat ini. Mulai dari makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia hingga masakan mandarin dan western. Harga yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari yang sangat cocok untuk kantong pelajar dan mahasiswa hingga harga restoran ada di sini.

Selain variasi makanan yang beragam, tempat ini memiliki keunggulan dari segi kenyamanan. Selain untuk makan, tempat ini juga cocok untuk tempat ngobrol.
Salah satu pemilik kedai minuman, Yudi, mengungkapkan jika tempat ini tidak pernah sepi oleh pengunjung. “Di sii selalu ramai, apalagi kalau hari Sabtu atau Minggu”, ujarnya.
Salah satu pengunjung, Chyntia, mengatakan jika ia tidak pernah bosan makan di sini. “Makanannya banyak macamnya, jadi gak pernah bosan. Makanannya juga enak-enak dan gak terlalu mahal.
Jadi, bagi anda yang Anda yang berencana jalan-jalan ke Bandung, tidak ada salahnya untuk mengunjungi tempat ini.


(Lucky Leonard)

Jatinangor Punya Cerita



Jatinangor. Sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang. Nama ini tampaknya sudah tidak asing lagi bagi sebagian khalayak muda di daerah Bandung. Betapa tidak, empat perguruan tinggi yang cukup terkenal ada di Jatinangor.
Hadirnya para mahasiswa di Jatinangor membuat daerah ini menjadi ramai. Bukan hanya ramai, daerah ini juga disulap menjadi ladang usaha yang menjajikan. Salah satunya adalah usaha kuliner.
Setiap gang, ruas jalan, dan sudut dari kecamatan ini dipadati oleh penjual makanan. Baik yang konsepnya sederhana maupun kedai dan kafe. Berbagai makanan pun bisa ditemui. Mulai dari jajanan yang berupa makanan ringan hingga makanan dengan “bentuk” makanan restoran.
Salah satu pemilik kedai “Korban Kopi”, Indra, mengungkapkan jika Jatinangor adalah tempat yang sangat cocok untuk berusaha. “Soalnya banyak mahasiswa dan daerahnya juga semakin ramai dari tahun ketahun”, ujarnya.
Salah satu pelanggan setia “Korban Kopi”, Ilyas, mengatakan jika ia menikmati suasana tempat yang nyaman di “Korban Kopi”. “Tempatnya bagus. Ada juga hotspot-nya jadi enak buat nongkrong. Tapi tiap tempat makan di sini juga tempatnya lumayan enak”, katanya.

Dari Segi Bisnis

Dari segi bisnis, usaha makanan sangat menjanjikan. Bahkan, hal ini sudah menjadi tren seperti yang diungkapkan oleh pakar kewirausahaan, Kurjono. Menurutnya bisnis makanan tidak akan pernah mati. “Kalau berwirausaha lebih baik dari hal yang kecil dulu, contohnya bisnis makanan. Bisnis ini akan terus ada dan berkembang”, ujar dia.
Senada dengan hal tersebut, Kasi. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Jatinangor, Mirsana, mengatakan jika semakin banyak usaha makanan di Jatinangor adalah akibat dari keuntungan bisnisnya. “Mulai ramai itu dari tahun 2002, terus makin ke sini makin banyak”, katanya.


(Lucky Leonard)

Sabtu, 12 Juni 2010

Gorengan "famous" Cendana


Gorengan neng.. gorengan kang..

Udah ga asing kan pembaca sama yang namanya gorengan??

Ini dia, gorengan cendana yang begitu famous di kalangan orang bandung dan banyak di-antri-i oleh para warga Bandung. Gerobak gorengan ini setiap harinya bertengger di jalan cendana mulai sore hari. Ada tahu isi, tempe goren, combro, bahkan ada nanas goreng loh. Tapi saya heran pembaca, menurut lidah saya yang sudah terlatih dan sering makan, gorengan ini rasanya biasa saja, malah enak buatan ibu saya. Ibu saya juga mengamini apa yang saya rasakan, ditambah lagi melihat minyak goreng untuk menggoreng gorengan ini sudah seperti oli warnanya, tetap saja banyak yang antri untuk beli.

Saya suka, sukanya nanas goreng, enak…..! walau minyak gorengnya warna hitam, tapi tetep enak dan ga bau. Harga gorengan perbuah itu 600 rupiah, murah, dan ukurannya lumayan besar daripada rata-rata gorengan masa kini yang dibentuk kecil sedemikian rupa karena ingin keuntungan yang banyak (-_-)


Boleh dicoba juragaaan, tapi jangan banyak-banyak, nanti cholesterol juragaaan..

Farfalle Pasta Online



Mau makan ala restoran dirumah nihhh, aduh tapi males masak, mana perut udah kekurubukan lagi (keroncongan.red). naahhh solusinya yah beli makanan, atau delivery. Ga sengaja browsing di internet, eh. Ketemu nih website farfalle pasta.


Farfalle pasta yang bermarkas di jalan sarijadi bandung ini buka dari senin sampai sabtu, dari jam 11 pagi sampai 9 malem (atau sehabisnya saja), itu yang say baca dari websitenya : www.farfallepasta.com . Bukan mau promosi juragaan, tapi warung pasta yang hanya menerima delivery dan take away ini menurut penglihatan saya harus diperhitungkan.

Pemiliknya, Waskito Widodo dan Mira Kusmayanti (suami istri loh, gaol yah :D) yang memiliki kecintaan terhadap makanan seperti pasta membuat konsep shop seperti itu karena modal awal yang sedikit. Perharinya farfalle pasta mendapat pesanan antar sekitar 100-120 pesanan yang semuanya dikirim. Kebanyakan sih katanya sekitar shop-nya aja, tapi ada juga yang jauh dengan syarat akses dan jalur kesana ga macet dan cepet dijangkau. Sampai sekarang, ada 4 pegawai

yang bekerja di farfalle pasta ini, kata Mba Maya yang saya todongi pertanyaan via YM.


Menu-menu yang ada di farfalle smuanya kebanyakan pasta. Ada varian pasta yang bercita rasa italia, ada juga yang oriental. Varian pizzanya masih 1, sayangnya. Setiap hari, di websitenya diberi tahu menu apa saja yang bisa dipesan, ada di homenya. Cara pesannya mobile loh, pake YM dan SMS. So, lapar? Mau makan pasta, tapi malas masak? Farfalle pasta bisa dicoba nih daripada delivery di restoran pizza cepat saji yang harganya lumayan mahal dan porsinya sedikit.


Saya jadi pengen coba, tapi berhubung belum boleh jajan sama mamah, saya tahan dulu deh :P


Tiara Syahra Syabani